Menurut catatan sejarah, kaca sudah
diproduksi sejak tahun 4 SM (Sebelum Masehi) yaitu dengan bahan pasir kuarsit
yang dipanaskan sampai meleleh kemudian dibiarkan dingin, dan terbentuklah benda
keras yang tembus pandang. Gelas merupakan benda padat, dan strukturnya berbeda
dengan keramik. Gelas merupakan senyawa kimia dengan susunan yang kompleks,
diperoleh dengan pembekuan lelehan melalui pendinginan. Bahan baku pembuatan
kaca ada dua kelompok yaitu :
a) bahan yang dibutuhkan dalam jumlah
besar meliputi pasir silika, soda abu, batu kapur, feldspar dan pecahan gelas
(cullet)
b) bahan yang dibutuhkan dalam jumlah
kecil meliputi natrium sulfat, natrium bikroma, selenium dan arang. Pasir
silika, batu kapur dan feldspar sangat melimpah di Indonesia
.
.
Gelas adalah produk yang bersifat
bening, tembus pandang secara optik, dengan kekerasan yang cukup. Gelas
bersifat sangat rapuh, mudah pecah
menjadi pecahan yang tajam, mudah dimodifikasi bentuknya dengan proses
kimia atau pemanasan, sehingga memiliki sifat estetika atau keindahan yang
tinggi.Mengapa produk-produk tertentu seperti obat-obatan, bahan kimia di
laboratorium sekolah, dan parfum dikemas dalam gelas? Gelas aman digunakan
sebagai kemasan karena beberapa sifat unggul berikut.
Ø Kedap terhadap air, gas, bau-bauan
dan mikroorganisme
Ø tidak dapat bereaksi dengan barang
yang dikemas (bahan kimia).
Ø Dapat didaur ulang.
Ø Dapat ditutup kembali setelah dibuka.
Ø Tembus pandang sehingga isinya dapat
dilihat.
Ø Memberikan nilai tambah bagi produk
(nilai estetika).
Ø Kaku dan kuat sehingga dapat ditumpuk
tanpa mengalami kerusakan.
Ø Gelas dapat disimpan dalam jangka
waktu panjang tanpa mengalami kerusakan.
Keunggulan sifat-sifat gelas tersebut
memungkinkan produk-produk gelas digunakan untuk menunjang kebutuhan
sehari-hari meliputi barang setengah jadi maupun produk gelas yang siap jadi.
Contoh produk barang setengah jadi adalah lempengan kaca, pipa kaca, benda kaca
berongga untuk bahan membran dan penyaring, dan benda kebutuhan rumah tangga.
Produk gelas yang siap pakai meliputi perabotan rumah tangga (piring gelas,
cangkir gelas, botol gelas, dan lainnya), peralatan laboratorium (tabung
reaksi, pipa kaca, beker gelas, kaca pembesar, dan lainnya), bahan bangunan
atau industri seperti kaca jendela, bola lampu, lampu gantung, genting kaca,
dan asesoris seperti manik-manik.
Sifat dan Manfaat Bahan Serat Dalam Kehidupan
Istilah serat sering dikaitkan dengan
sayur-sayuran, buah-buahan, dan tekstil. Sayuran dan buah-buahan merupakan
makanan berserat tinggi yang sangat baik bagi sistem pencernaan makanan. Serat
juga digunakan sebagai bahan baku tekstil (bahan pembuat pakaian).Berdasarkan
asal bahan penyusunnya serat dikelompokkan menjadi dua yaitu serat alami
(polimer alami) dan serat sintetis (polimer sintetis).
1.
Serat Alami
Bahan serat alami diperoleh dari
tumbuhan, hewan, dan mineral. Serat tumbuhan diperoleh dari selulosa tumbuhan,
misalnya dari kapas, kapuk, dan rami. Contoh tekstil dari selulosa adalah katun
dan linen. Serat hewan berupa serat protein dapat diperoleh dari rambut domba,
benang jala yang dihasilkan oleh labalaba, dan kepompong ulat sutera. Contoh
tekstil dari serat protein yaitu wol dan sutera. Serat mineral, umumnya dibuat
dari mineral asbetos.
2.
Serat Sintetis
Serat sintetis merupakan serat yang
dibuat oleh manusia, bahan dasarnya tidak tersedia secara langsung dari alam.
Contoh kain yang terbuat dari serat sintetis adalah rayon, polyester,dakron dan
nilon.
Pemanfaatan tekstil dari berbagai
macam serat didasarkan pada ciri-ciri seratnya antara lain kehalusan, kekuatan,
daya serap, dan kemuluran atau elastisitas. Salah satu cara untuk menentukan
ciri dari bahan serat dapat dilakukan dengan analisis pembakaran. Ciri-ciri
dari bahan serat tersebut adalah sebagai berikut :
a) Bahan tekstil dari selulosa (kapas)
memiliki karakteristik bahan terasa dingin dan sedikit kaku, mudah kusut, mudah
menyerap keringat, rentan terhadap jamur. Serat kapas mudah terbakar, kalau
terbakar nyalanya berjalan terus, berbau seperti kertas, dan meninggalkan abu
berwarna kelabu. Serat linen dibandingkan dengan katun mempunyai ciri lebih
halus, lebih kuat, berkilau lembut, kurang elastis, mudah kusut, tidak tahan
seterika panas. Serat linen mudah terbakar, bila terbakar nyalanya berjalan
terus, berbau seperti kertas terbakar, dan meninggalkan abu berwarna kelabu.
b) Serat sutera mempunyai ciri-ciri
berkilau, sangat bagus dan lembut, tidak mudah kusut, sangat halus, kekuatannya
tinggi, dan kurang tahan terhadap sinar matahari. Mempunyai daya serap cukup
tinggi, tidak mudah berjamur, sukar terbakar, cepat padam, berbau seperti
rambut terbakar, bekas pembakaran berbentuk abu hitam, bulat, dan mudah
dihancurkan.
c) Serat asbes umumnya mempunyai
kekuatan tarik yang tinggi, daya mulurnya sangat rendah, hanya sedikit menyerap
air, sangat tahan panas dan api, dan tahan cuaca. Serat asbes merupakan
penghantar listrik dan panas yang jelek, sehingga mineral asbes banyak
dimanfaatkan untuk pelapis kabel listrik, sarung tangan, dan tirai.
d) Serat nilon mempunyai ciri sangat
kuat, ringan dan berkilau, elastisitas sangat kuat, tidak mudah kusut, tahan
terhadap serangan jamur dan bakteri. Nylon tidak tahan panas, mudah terbakar,
meleleh bila dibakar, berbau khas, serta meninggalkan bentuk pinggiran keras
yang berwarna cokelat.
e) Serat polyester mempunyai ciri
elastisitasnya tinggi sehingga tidak mudah kusut, tahan terhadap sinar
matahari, tahan suhu tinggi, daya serap air yang rendah, tahan terhadap jamur,
bakteri, dan serangga. Apabila dibakar polyester mudah terbakar, tetapi apinya
cepat padam, meninggalkan tepi yang keras dan berwarna cokelat muda.
Penggunaan bahan-bahan alami dan
sintetis dapat dicampurkan untuk memperbaiki kualitas bahan. Contoh tekstil
dari bahan serat campuran adalah TC (Tetoron Cotton) campuran dari polyester
dan katun, dan TR (Tetoron Rayon) campuran dari polyester dan rayon. Ciri dari
tekstil ini kurang dapat menyerap keringat dan agak panas di badan, tidak susut
dan mengembang, apabila dibakar akan menghasilkan abu dan arang.
Sifat dan Manfaat Bahan Keramik Dalam Kehidupan
Secara umum barang-barang yang dibuat
dari tanah liat dinamakan keramik. Namun, saat ini tidak semua keramik berasal
dari tanah liat. Keramik dibedakan menjadi dua kelompok yaitu keramik
tradisional yang bahan bakunya dari tanah liat dan keramik halus atau keramik
teknik yang bahan bakunya dari oksida-oksida logam atau logam, seperti: oksida
logam (Al2O3, ZrO2, MgO, dan lainnya). Keramik halus ini penggunaanya sebagai
elemen pemanas, semikonduktor, komponen turbin, dan pada bidang medis.Berdasarkan
komposisi tanah liat dan suhu pembakarannya, keramik tradisional dibedakan
menjadi tembikar (terakota), gerabah (earthenware), keramik batu (stoneware),
dan porselen (porcelain).
·
Terakota
atau tembikar adalah produk yang bahan bakunya dari tanah liat dengan
pembakaran sekitar 1000oC.
·
Gerabah
adalah produk yang bahanbakunya dari tanah liat dengan pembakaran 1200oC. Bahan
baku keramik batu adalah tanah liat dengan campuran bahan lain diantaranya
kuarsa dan air, dibakar sampai suhu 1200oC-2000oC.
·
Porselin
dibuat dari bahan yang mirip dengan keramik tetapi baru mulai matang pada
pembakaran 15000oC.
Berikut beberapa contoh produk yang
terbuat dari bahan baku tanah liat.
·
Batu
bata merah, genting, lubang angin-angin hiasan genting, merupakan jenis produk
terakota atau tembikar.
·
Kendi,
gentong, cobek, tutup pengukus, pot bunga, dan celengan dari tanah liat
merupakan jenis produk gerabah.
·
Mangkuk
sayur, piring, cangkir, tatakan, dan teko merupakan produk jenis keramik.
·
Tegel,
perlengkapan saniter (bak pencuci, bak mandi), dan isolator listrik merupakan
produk jenis porselin.
Kualitas terakota, gerabah, dan
keramik lebih rendah dari porselin. Secara kasat mata sulit membedakan kualitas
produk tanah liat dari tembikar sampai porselin, karena yang membedakan adalah
komposisi kandungan mineral dari bahan dan tingkat pembakarannya. Salah satu
cara yang dapat digunakan untuk
membedakan tingkat pembakarannya adalah mengetahui perbedaan suara dari
suatu keramik yang telah dibakar.
Makin nyaring suara suatu keramik
disentuh atau dipukul, maka makin tinggi juga suhu pembakarannya. Tanah liat
menjadi bahan utama dari produk gerabah. Selain produk gerabah, tanah liat juga
dapat dibuat menjadi bahan pembuat keramik. Saat ini keramik dapat dibuat
dengan bahan tanah liat yang sudah dalam bentuk kemasan siap pakai, dikenal
dengan Ready mix.
Peralatan yang diperlukan untuk
membuat keramik, antara lain mixer digunakan untuk mengaduk bahan keramik,
glasir yang berfungsi mengkilapkan, cetakan gypsum, penggiling glasir, rak
pengering, pencelup glasir, dan oven atau tungku pemanas.
Teknik Pembuatan Keramik
Pembuatan keramik
umumnya dilakukan dengan tiga teknik pembentukan keramik, yaitu:
·
pembentukan
tangan langsung ( hand building ).
·
teknik
putar ( throwing )
·
teknik
cetak ( casting ).
Secara umum langkah-langkah pembuatan
keramik sebagai berikut.
Ø Tahap pembentukan, yaitu tahap
pengubahan tanah liat plastis menjadi benda-benda yang dikehendaki.
Ø Pengeringan, bertujuan untuk
menghilangkan air yang terikat pada badan keramik.
Ø Pembakaran, yaitu proses mengubah
bahan yang rapuh menjadi bahan yang padat, keras, dan kuat.
Ø Glasir, untuk melapisi permukaan
keramik melalui proses pengeringan. Glasir merupakan material yang terdiri atas
beberapa bahan tanah atau batuan silikat yang akan membuat permukaan keramik
seperti gelas yang mengkilap.
Ø Tahap pelukisan untuk memberikan
hiasan dengan motif-motif yang menarik.
Ø Pembakaran kembali dalam oven dengan
suhu lebih kurang 800oC
Ø Pengemasan sesu
Sifat dan Manfaat Bahan Karet Dalam Kehidupan
Karet dihasilkan oleh
pohon karet berupa getah seperti susu yang disebut lateks. Lateks diperoleh
dengan cara menyadap, yaitu dengan menyayat kulit pohon atau pada bagian kortek
tumbuhan. Secara kimiawi karet alam adalah senyawa hidrokarbon yang merupakan
polimer alam hasil penggumpalan lateks alam dan merupakan makromolekul
poliisoprena (C5H8)n.
Karet alam memiliki banyak sifat
unggul antara lain sebagai berikut :
Ø Karet alam memiliki daya elastis atau
daya lenting yang baik, plastisitas yang baik, mudah pengolahannya, tidak mudah
aus (tidak mudah habis karena gesekan), dan tidak mudah panas.
Ø Sifat unggul lain dari karet alami
adalah memiliki daya tahan yang tinggi terhadap keretakan, tahan hentakan yang
berulang-ulang, serta daya lengket yang tinggi terhadap berbagai bahan.
Dalam bidang industri, karet alam
memiliki peran yang sangat besar. Contohnya adalah ban pesawat terbang dan ban
mobil balap dibuat dari bahan baku utama karet alam murni.Karet sintetis
terbuat dari bahan baku yang berasal dari minyak bumi, batu bara, minyak, gas
alam, dan acetylene. Banyak dari karet sintetis adalah kopolimer, yaitu polimer
yang terdiri dari lebih dari satu jenis monomer. Karet sintetis dapat diubah
susunannya sehingga diperoleh sifat yang sesuai dengan kegunaannya. Karet
sintetis dapat digunakan untuk berbagai keperluan, bahkan dapat menggantikan
fungsi karet alam.
Karet sintetis mempunyai beberapa
keunggulan dibanding karet alam yaitu :
·
Tahan
terhadap suhu tinggi/panas, minyak, pengaruh udara, dan kedap gas.
Karet sintetis
memiliki banyak jenis.
Berikut beberapa jenis karet sintetis
dengan sifat dan kegunaannya.
Ø NBR (Nytrile Butadiene Rubber). NBR
memiliki ketahanan yang tinggi terhadap minyak, digunakan dalam pembuatan pipa
karet untuk bensin dan minyak, membran, seal, gaskot, serta peralatan lain yang
banyak dipakai dalam kendaraan bermotor.
Ø CR (Chloroprene Rubber), CR dengan
ciri tahan terhadap nyala api, digunakan sebagai bahan pipa karet, pembungkus
kabel, seal, gaskot, dan sabuk pengangkut.
Ø IIR (Isobutene Isoprene Rubber), IRR
mempunyai sifat kedap air, digunakan untuk bahan ban bermotor, pembalut kawat
listrik, pelapis bagian dalam tangki, tempat penyimpan lemak da Kayu
Sifat dan Manfaat Kayu
Dalam Kehidupan
Kayu berasal dari tumbuhan. Sifat-sifat kayu adalah sebagai
berikut :
v Keras dan kuat;
v Isolator panas dan listrik;
v Tidak tahan terhadap api dan air;
v Mudah dibentuk;
Berdasarkan sifatnya,
kegunaan kayu adalah sebagai berikut :
Ø Bahan pembuatan perabotan rumah
tangga karena sifatnya yang keras, kuat, dan mudah dibentuk;
Ø Pegangan peralatan masak karena
sifatnya yang isolator panas;
Ø Membuat kerangka rumah karena
sifatnya yang keras dan kuat;
Ø Bahan bakar karena sifatnya yang
tidak tahan terhadap api (mudah terbakar).n minyak.
BalasHapuswooooooi TELOOOOOO HAHAHAHAHAHH MANGAN TELO