Selasa, 17 November 2015

Reproduksi Makhluk Hidup





Ø Kloning

Kloning dalam biologi adalah proses menghasilkan individu-individu dari jenis yang sama (populasi) yang identik secara genetik. Kloning merupakan proses reproduksi aseksual yang biasa terjadi di alam dan dialami oleh banyak bakteria, serangga, atau tumbuhan. Dalam bioteknologi, kloning merujuk pada berbagai usaha-usaha yang dilakukan manusia untuk menghasilkan salinan berkas DNA atau gen, sel, atau organisme. Arti lain kloning digunakan pula di luar ilmu-ilmu hayati.
Kata ini diturunkan dari kata clone atau clon, dalam bahasa Inggris, yang juga dibentuk dari kata bahasa Yunani, κλῶνος ("klonos") yang berarti "cabang" atau "ranting", merujuk pada penggunaan pertama dalam bidang hortikultura sebagai bahan tanam dalam perbanyakan vegetatif.
Kloning merupakan proses reproduksi aseksual yang biasa terjadi di alam yang dialami oleh banyak bakteri, serangga, cacing planaria, dan tanaman. Dalam bioteknologi, kloning merujuk pada berbagai usaha-usaha yang dilakukan manusia untuk menghasilkan salinan berkas DNA atau gen, sel, atau organisme.
Ian Wilmut, Keith Campbell dan tim di Roslin Institute – Skotlandia berhasil mengkloning Domba Dolly pada tahun 1996. Sebelumnya manusia telah berhasil mengkloning kecebong (1952), Ikan (1963), Tikus (1986). Sejak keberhasilan kloning Domba 1996, muncullah hasil kloning lain pada Monyet (2000), Lembu “Gaur” (2001), Sapi (2001), Kucing (2001) dan dikomersialkan pada 2004, Kuda (2003), Anjing, serigala dan kerbau. Selain itu, beberapa lembaga riset telah berhasil mengkloning bagian tubuh manusia seperti tangan. Kloning bagian tubuh manusia dilakukan untuk kebutuhan medis, seperti tangan yang hilang karena kecelakaan dapat dikloning baru.
      Kloning dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
·        Kloning pada Tumbuhan
·        Kloning pada Hewan
·        Kloning pada manusia




v Kloning pada Tumbuhan

Kloning pada sel tumbuhan (baik dari akar, batang, dan daun) bisa dilakukan dengan cara memotong organ tumbuhan yang di-inginkan. Lalu kita mencari eksplan, mengambil selnya dan memindahkan ke media berisi nutrisi agar cepat tumbuh. Eksplan ini akan menggumpal menjadi gumpalan yang bernama kalus. Kalus adalah cikal bakal akar, batang, dan daun. Kalus kemudian ditanam di media tanah dan akan menjadi sebuah tanaman baru.
Kloning pada tumbuhan disebut juga kultur jaringan, yaitu suatu teknik untuk mengisolasi, sel, protoplasma, jaringan, dan organ dan menumbuhkan bagian tersebut pada nutrisi yang mengandung zat pengatur tumbuh tanaman pada kondisi aseptik, sehingga bagian-bagian tersebut dapat memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi tanaman sempurna kembali.
Ada dua teori dasar yang berpengaruh dalam kultur jaringan. Yang pertama adalah teori bahwa sel dari suatu organisme multiseluler di mana pun letaknya, sebenarnya sama dengan sel zigot karena berasal dari satu sel tersebut. Yang kedua adalah teori totipotensi sel atau Total Genetic Potential. Artinya, setiap sel yang memiliki potensi genetik mampu memperbanyak diri dan berdiferensiasi menjadi suatu tanaman lengkap.
Dalam kultur jaringan ada beberapa factor yang mempengaruhi regenerasi tumbuhannya, yaitu :
1)    Bentuk regenerasi dalam kultur in vitro, seperti pucuk adventif atau embrio somatiknya.
2)    Eksplan, yaitu bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan awal untuk perbanyakan tanaman. Yang penting dalam eksplan ini adalah factor varietas, umur, dan jenis kelaminnya. Bagian yang sering menjadi ekspan adalah pucuk muda, kotiledon, embrio, dan sebagainya.
3)    Media tumbuh, karena di dalam media tumbuh terkandung komposisi garam anorganik, zat pengatur tumbuh, dan bentuk fisik media.
4)     Zat pengatur tumbuh tanaman. Faktor yang perlu diperhatikan dalam penggunaan zat ini adalah konsentrasi, urutan penggunaan dan periode masa induksi dalam kultur tertentu.
5)     Lingkungan Tumbuh yang dapat mempengruhi regenerasi tanaman meliputi temperatur, panjang penyinaran, intensitas penyinaran, kualitas sinar, dan ukuran wadah kultur.




·        Description: C:\Users\LENOVO\Downloads\skema-kultur-jaringan-secara-singkat.pngKultur Jaringan (Gambar)






Description: C:\Users\LENOVO\Downloads\tumbuhan.jpg


Description: C:\Users\LENOVO\Downloads\GAmabar.jpg
 














v Kloning pada Hewan
Domba Dolly : Mamalia yang pertama kali dikloning melalui sel induk dewasanya. Kloning hewan adalah suatu proses dimana keseluruhan organisme hewan dibentuk dari satu sel yang diambil dari organisme induknya dan secara genetika membentuk individu baru yang identik sama. Artinya, hewan kloning ini adalah duplikat yang persis sama baik dari segi sifat dan penampilannya seperti induknya, dikarenakan adanya kesamaan DNA.
Di alam, sebenernya kloning bisa saja terjadi. Reproduksi aseksual pada beberapa jenis organisme dan penemuan mengenai munculnya sel kembar dalam satu telur juga merupakan apa yang disebut dengan kloning. Dengan kemajuan bioteknologi sekarang ini, bukan mustahil untuk menciptakan lebih lanjut mengenai kloning pada hewan.
Kloning pertama yang berhasil diujicobakan dan bisa bereproduksi adalah seekor domba yang dinamakan Dolly. Dolly ditemukan oleh Ian Wilmut


dan kawan-kawanya di Skotlandia pada tahun 1997. Tapi tidak sama dengan uji coba kloning sebelumnya yang menggunakan sel embrio, kloning dolly menggunakan sel dari domba dewasa. Karena sel domba dewasa ini dianggap sudah tua, maka, dolly pun jadi berumur pendek, walau tidak sependek hewan lain hasil kloningan dengan menggunakan sel embrio.
Sekarang ini, para ilmuwan sudah sukses mengkloning banyak hewan seperti tikus, kucing, kuda, babi, anjing, rusa, dan sebagainya dari sel embrio maupun sel non-embrio, tergantung dari tujuan pengkloningan tersebut. Jika, diharapkan hewan hasil kloning yang bisa bereproduksi, maka digunakanlah sel non-embrio, sedangkan jika diharapkan hewan kloning yang tidak harus bisa bereproduksi, maka digunakan sel embrio.
Proses kloning hewan melalui tahap berikut, yaitu mengekstrak nukleus DNA dari suatu sel embrio kemudian ditanamkan dalam sel telur yang sebelumnya intinya sudah dihilangkan. Kadang-kadang proses ini distimulasi oleh manusia menggunakan alat dan bahan-bahan kimia. Sel telur yang sudah dibuahi ini kemudian dimasukkan kembali ke dalam tubuh sel hewan inangnya dan membentuk sifat yang identik.
Beberapa ilmuwan menjadikan hewan hasil kloningan yang tidak bisa bereproduksi sebagai bahan pangan.
Berikut ini merupakan hewan yang pernah di kloning oleh ilmuwan di dunua :
a.      Description: C:\Users\LENOVO\Downloads\Katak.jpgKloning pada katak





b.      Description: C:\Users\LENOVO\Downloads\Tikus.pngKloning pada Tikus







c.      Kloning pada Sapi


Description: C:\Users\LENOVO\Downloads\sapi.jpg
 





v Kloning pada manusia
Kloning manusia adalah teknik membuat keturunan dengan kode genetik yang sama dengan induknya yang berupa manusia.
Berdasarkan pengertian tersebut, ada beberapa jenis kloning yang dikenal, antara lain:
1. Kloning DNA rekombinan
Kloning ini merupakan pemindahan sebagian rantai DNA yang diinginkan dari suatu organisme pada satu element replikasi genetik, contohnya penyisipan DNA dalam plasmid bakteri untuk mengklon satu gen.
2. Kloning Reproduktif
Merupakan teknologi yang digunakan untuk menghasilkan hewan yang sama, contohnya Dolly dengan suatu proses yang disebut SCNT (Somatic Cell Nuclear Transfer).
3. Kloning Terapeutik
Merupakan suatu kloning untuk memproduksi embrio manusia sebagai bahan penelitian. Tujuan utama dari proses ini bukan untuk menciptakan manusia baru, tetapi untuk mendapatkan sel batang yang dapat digunakan untuk mempelajari perkembangan manusia dan penyembuhan penyakit.
·        PROSES KLONING GEN
Proses kloning gen secara sederhana :
a.      Mempersiapkan sel stem.
b.      Sel stem diambil inti sel yang mengandung informasi genetic kemudian dipiahkan dari sel.
c.      Mempersiapkan sel telur.
d.      Inti sel stem diimplantasikan ke sel telur.
e.      Sel telur dipicu supaya terjadi pembelahan dam pertumbuhan. Setelah membelah menjadi embrio.

f.        Blastosis mulai memisahkan diri dari dan siap diimplantasikan ke rahim.

g.      Embrio tumbuh dalam rahim menjadi bayi dengan kode genetik persis sama dengan sel stem donor.
Molekul DNA dan bakteriofog mempunyai sifat-sifat dasar yang ditentukan sebagai sarana kloning. Namun sifat ini tidak berguna tanpa adanya teknik-teknik eksperimen untuk manipulasi molekul DNA di dalam laboratorium. Ketrampilan dasar untuk melakukan kloing secara sederhana adalah :
1)    Preperasi sampel DNA murni
2)    Pemotongan DNA murni
3)    Analisis ukuran fragmen DNA
4)    Penggolongan molekul DNA
5)    Memasukan molekul DNA ke dalam sel tuan rumah
6)    Identifikasi sel yang mengandung molekul DNA rekombinasi

v Manfaat kloning

1)    Untuk pengembanagan ilmu pengetahuan
2)    Untuk mengembangkan dan memperbanya bibit unggul
3)    Untuk tujuan diagnostik dan terapi
4)    Menolong atau menyembuhkan pasangan infertil mempunyai turunan
5)    Melestarikan species langka
6)    Meningkatkan Pasokan makanan

v Efek negatif kloning

1)    Dapat menurunkan keanekaragaman tanaman baru dan hewan yang dihasilkan
2)    Dengan sedikitnya variasi gen dalam spesies, reproduksi yang sehat akan semakin sulit, dan keturunannya akan menghadapi permasalahan yang ditemui.
3)    oning pada hewan dan manusia masih dipertentangkan karena akibat yang ditimbulkan seperti contohnya: resiko kesehatan terhadap individu hasil kloning.
4)    Terjadi kekacauan kekerabatan dan identitas diri dari klon maupun induknya. Klon atau individu hasil kloning akan diangggap sebagai kopian dari individu lain yang dianggap sebagai induknya karena memiliki sifat yang sama dengan induknya.




Ø Vertikultura

Teknik Vertikultur merupakan cara bertanam yang dilakukan dengan menempatkan media tanam dalam wadah-wadah yang disusun secara vertical, atau dapat dikatakan bahwa vertikultur merupakan upaya pemanfaatan ruang ke arah vertical. Dengan demikian penanaman dengan system vertikultur dapat dijadikan alternative bagi masyarakat yang tinggal di kota, yang memiliki lahan sempit atau bahkan tidak ada lahan yang tersisa untuk budidaya tanaman.
Menurut Wartapa(2010),Teknik vertikultur merupakan cara bercocok tanam dengan susunan vertikal ke atas menuju udara bebas.Bercocok tanam dengan sistem vertikultur atau teknik budidaya tanaman secara vertikal merupakan solusi yang tepat bagi mereka yang mempunyai lahan sempit, karena tanaman akan disusun ke atas secara bertingkat. Biasanya tanaman yang dibudidayakan berupa sayur mayur dan buah-buahan yang tumbuh dengan cara merambat seperti semangka dan melon. Karena harus ditumpuk ke atas, maka diperlukan media tanam berupa pot dari paralon atau polybag. Namun, sebenarnya media tanam sistem vertikultur tidak terbatas pada paralon dan polybag saja. Masih banyak benda-benda yang ada di sekitar kita yang dapat dimanfaatkan.
      Berikut ini merupakan tanaman yang menggunakan teknik Vertikultur :
1)    Talang air


Description: C:\Users\LENOVO\Downloads\talang air.png
 









2)    Bambu


Description: C:\Users\LENOVO\Downloads\bambu.png
 












3)    Botol bekas air mineral


Description: C:\Users\LENOVO\Downloads\botol aqua.png
 










4)    Description: C:\Users\LENOVO\Downloads\debog pisang.pngPohon pisang






5)    MMT bekas



Description: C:\Users\LENOVO\Downloads\bekas mmt.png
 









6)    Celana Bekas


Description: C:\Users\LENOVO\Downloads\celana bekas.png
 











Opini saya terhadap makalah ini

Makalah ini dapat membantu siswa saat belajar sebagai ringkasan dari sebagian materi Reproduksi Makhluk hidup.Pada makalah ini terdapat deskripsi yang singkat,padat,dan jelas.Dengan membuat makalah seperti ini,siswa dapat mengetahui tentang Vertikultur dan Kloning.
Pada makalah ini,Kita juga dapat mengetahui macam-macam tumbuhan yang dapat Di vertikultur,begitu juga dengan Kloning.Untuk hal tersebut,pada awal mulanya berasal dari ilmuwan-ilmuwan yang mulai mencoba untuk mengkloning makhluk hidup yang teori-teorinya dikembangkan dari tahun ke tahun.

Tujuan saya membuat makalah ini adalah :

1)    Untuk saling berbagi ilmu kepada sesama
2)    Memberikan pemahaman tentang Vertikultur dan kloning
3)    Bermanfaat unutuk umum

Jadi, Sebagai pelajar janganlah kalian malas untuk membaca ataupun belajar, berusahalah semaksimal mungkin,Fokus dan Semangat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar